JT - Perusahaan keamanan siber Kaspersky menyampaikan langkah-langkah yang dapat dijalankan untuk menghindari modus penipuan yang disebut phishing saat menggunakan platform perdagangan daring untuk belanja barang-barang keperluan Lebaran.
Dalam keterangan persnya pada Rabu, Kaspersky menyoroti peningkatan penggunaan platform belanja daring social commerce (s-commerce) dan risiko keamanannya.
Baca juga : Ponsel vivo V30e Resmi Diluncurkan di Indonesia dengan Harga Mulai Rp4,6 Jutaan
"Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam metode berbelanja. Kini, masyarakat tidak hanya berbelanja di toko fisik atau pasar tradisional, tetapi juga melalui media sosial," kata Manajer Umum Kaspersky Asia Tenggara Yeo Siang Tiong.
Data Statista memproyeksikan pendapatan dari social commerce akan mencapai 22 persen dari seluruh transaksi e-commerce pada tahun 2028.
Berdasarkan hasil survei, 60 persen masyarakat Indonesia merasa puas dan akan terus menggunakan s-commerce, sementara 40 persen lainnya masih menunggu pembaruan fitur menarik dari s-commerce.
Baca juga : Pembuat Konten YouTube Sekarang Dapat Menguji Berbagai Keluku Video
Platform s-commerce yang banyak mereka gunakan untuk berbelanja antara lain TikTok, Instagram, dan Facebook.
Namun, belanja menggunakan platform s-commerce ada risiko keamanannya.