JT – Seorang balita perempuan berusia satu tahun asal Yaman, Sufyan Shomokh Marwan Sufyan, menjadi warga negara asing (WNA) pertama yang menerima sertifikat vaksinasi digital di Kota Yiwu, Provinsi Zhejiang, China timur.
Penyediaan sertifikat vaksinasi digital bagi WNA ini merupakan hasil kolaborasi antara pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di tingkat provinsi dan kota. Sistem ini dikembangkan dengan mengatasi berbagai kendala teknis, termasuk adaptasi lintas negara, layanan multibahasa, serta pengakuan identifikasi WNA.
Baca juga : Ratusan Masjid di Inggris Perketat Pengamanan Menjelang Aksi Protes Sayap Kanan
Dengan adanya sertifikat digital ini, China memperluas cakupan layanan catatan vaksinasi yang sebelumnya hanya tersedia bagi warga negaranya.
"Sangat efisien dan mudah untuk mendapatkan catatan vaksin digital ini, dan saya bisa memeriksanya langsung di ponsel," ujar Sufyan Marwan, ayah dari balita tersebut. Ia juga menambahkan bahwa layanan ini sangat membantu dalam proses pendaftaran vaksinasi dan administrasi sekolah.
China juga telah menyesuaikan sistem pencatatan vaksinnya untuk mengakomodasi perbedaan dengan negara lain. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengumpulan data vaksinasi yang lebih akurat, menghindari vaksinasi ganda, serta memastikan anak-anak yang mulai bersekolah mendapatkan imunisasi yang sesuai.
Baca juga : FETO Umumkan Kematian Pemimpin Mereka, Fetullah Gulen
"Kami telah membuat penyesuaian adaptif pada sistem pencatatan vaksin agar dapat mengumpulkan informasi dengan lebih efektif dan menghindari masalah dalam vaksinasi, termasuk kemungkinan vaksinasi ganda atau vaksin yang belum diterima," ujar Lou Xiaoming, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Zhejiang. * * *