JT – Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, menegaskan pentingnya memastikan kelayakan pengemudi alat transportasi yang digunakan oleh jamaah haji dan umrah dari Indonesia, demi meningkatkan keselamatan perjalanan.
"Alat transportasi yang digunakan jamaah harus memenuhi standar keselamatan yang ketat, termasuk kelayakan pengemudi," kata Maman kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/3).
Baca juga : AHY Tegaskan Komitmen Partai Demokrat pada Ajaran Pendiri di HUT Ke-23
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas kecelakaan yang terjadi di jalan raya penghubung Makkah dan Madinah, Arab Saudi, pada Kamis (20/3), pukul 13.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Insiden ini menyebabkan enam Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia setelah bus yang mereka tumpangi mengalami tabrakan hebat hingga terbalik.
Maman juga menyoroti fenomena pengemudi "dadakan" yang sering muncul pada musim haji. Ia menilai beberapa sopir tidak memiliki sertifikasi memadai dan kurang memahami rute perjalanan, yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
"Kita tahu bahwa ketika musim haji terkadang ada sopir yang tidak melalui proses sertifikasi. Mereka tidak paham rute atau mengabaikan aturan keselamatan, dan ini tentu akan menjadi catatan penting Komisi VIII DPR saat mengevaluasi dengan pemerintah," ujarnya.
Baca juga : Identitas Mayat Terbungkus Karpet di Ngawi Terungkap, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan
Maman turut menyampaikan duka cita atas insiden tersebut, di mana salah satu korban adalah anggota DPRD Bojonegoro dari PKB, Eny Susilowati.
Selain itu, ia menekankan peran penting pemandu atau muthowif dalam menjaga keselamatan jamaah. Para pemandu diharapkan aktif mengingatkan sopir agar berkendara dengan hati-hati dan memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan.