JAKARTATERKINI.ID - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa negara tidak boleh mengancam nyawa prajurit dengan menyediakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan peralatan tempur yang sudah usang.
"Pak Prabowo, dengan anggaran pertahanan yang begitu besar, sangat disayangkan lebih memilih pembelian pesawat bekas," kata Hasto setelah mengikuti acara nonton bersama debat capres Pilpres 2024 bersama sukarelawan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Minggu.
Baca juga : RIDO Dapat Dukungan Dari Pendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Menanggapi reaksi Prabowo yang dianggap tidak menerima ketika ditanya tentang anggaran alutsista, Hasto menyatakan, "Sebagai seorang prajurit TNI, yang dibutuhkan anggota adalah kebanggaan mempertahankan keamanan dan wilayah Indonesia."
Dia menekankan bahwa keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama, mengingat prajurit memiliki potensi risiko yang besar dalam menjalankan tugas mereka. Oleh karena itu, negara tidak boleh mengorbankan nyawa mereka dengan membeli peralatan tempur yang sudah usang, seperti pesawat bekas.
Terlebih lagi, anggaran yang dialokasikan untuk pembelian alutsista sangat besar.
Baca juga : PDI Perjuangan Hormati Putusan PTUN Terkait Gugatan Terhadap KPU
Lebih lanjut, Hasto menduga bahwa terus dilakukannya pembelian pesawat bekas tersebut disebabkan oleh adanya kepentingan dari suatu kelompok, yang harus diusut tuntas.
"Dari analisis, diduga ada kepentingan di dalamnya, kepentingan pemburu rente, sehingga ini harus diusut tuntas. Pak Ganjar dan Pak Anies sepakat agar pembelian peralatan yang usang tidak boleh dilakukan, apalagi dengan utang," kata Sekjen PDI Perjuangan itu.