JAKARTATERKINI.ID - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya pencegahan penyakit diabetes di Puskesmas Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, sebagai respons terhadap tingginya angka diabetes di wilayah tersebut.
Menkes Budi mengungkapkan bahwa upaya pencegahan utama harus dilakukan di tingkat Puskesmas dengan memaksimalkan pemeriksaan gula darah menggunakan alat hematoanalyzer.
Baca juga : Pakar Keamanan Siber: Waspada Ancaman Dari Teknologi Kecerdasan Buatan
"Diabetes itu dicegahnya harus di Puskesmas. Jadi dicek darahnya, kalau sudah di atas 200 (mg/dL gula darahnya), dikasih obat, obatnya gratis," kata Menkes Budi.
Menurutnya, penggunaan alat hematoanalyzer di Puskesmas akan memungkinkan pemeriksaan gula darah yang efektif dan efisien, memungkinkan deteksi dini diabetes dengan biaya yang relatif murah. Langkah ini juga dapat mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit.
Dalam lawatannya di RSUD Ampana, Menkes Budi menjelaskan bahwa penggunaan tes gula darah di Puskesmas dapat menjadi indikator awal terkena diabetes.
Baca juga : Badan Gizi Nasional: Program Makan Bergizi Gratis Sasar 82,9 Juta Orang
"Upaya ini dianggap lebih efektif dibandingkan penanganan di rumah sakit dan dapat mengurangi beban pasien di fasilitas kesehatan," ujarnya.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una mencatat tingginya jumlah penderita diabetes pada 2023, mencapai 9.775 orang.