JT – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa kuliner merupakan salah satu wujud ekspresi budaya dan bagian dari tradisi lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
Dalam diskusi bertema "Budaya Pangan Nusantara" di Depok pada Sabtu (15/3), Fadli Zon menyampaikan bahwa budaya pangan memiliki keterkaitan erat dengan tradisi leluhur, baik dalam budidaya tanaman maupun dalam ritual dan upacara adat.
Baca juga : Aktivis dan Tokoh Agama Desak Kapolri Bongkar Sindikat Prostitusi Anak di NTT
"Tanaman seperti padi, jagung, dan palawija tidak sekadar menjadi bahan pangan, tetapi juga memiliki nilai budaya yang diwariskan melalui berbagai tradisi, upacara, dan doa-doa tertentu," ujarnya dalam siaran pers Kementerian Kebudayaan, Minggu (16/3).
Menteri Kebudayaan juga menyoroti bahwa kuliner tradisional, termasuk gastronomi, merupakan bagian dari warisan budaya bangsa.
"Contohnya rendang, yang memiliki 24 jenis berbeda di berbagai daerah. Tahun ini, pemerintah akan mendaftarkan tempe ke UNESCO sebagai warisan budaya tak-benda," katanya.
Baca juga : Wapres Ma'ruf Amin Ajak Masyarakat Bergandengan Tangan Membangun Indonesia
Ia menambahkan bahwa sistem subak di Bali, yang merupakan metode pengairan sawah tradisional, telah diakui sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Dalam diskusi tersebut, Fadli Zon juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan untuk mencapai swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun ke depan.