JT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan tiga kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terdampak banjir akibat luapan Sungai Batang Angkola.
Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan, Fachri Ananda, mengatakan banjir melanda Kecamatan Angkola Muaratais, Batang Angkola, dan Sayur Matinggi, mengakibatkan kerusakan pada permukiman warga, lahan pertanian, serta infrastruktur.
Baca juga : Pembukaan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024: Tampilkan Kearifan Lokal dan Hiburan
"Di Kecamatan Sayur Matinggi, khususnya Desa Silaiya, banjir menyebabkan 816 jiwa terdampak, tiga rumah rusak total, serta dua hektare sawah terendam. Selain itu, satu jembatan gantung mengalami kerusakan berat. Sementara itu, di Desa Aek Libung, banjir masih belum surut dan akses ke lokasi terhambat," ujar Fachri di Sipirok, Sabtu.
Di Kecamatan Angkola Muaratais, sekitar 100 hektare sawah terendam banjir, sementara di Kecamatan Batang Angkola, sekitar 300 hektare sawah terdampak. Beberapa desa di wilayah tersebut sempat tergenang, namun saat ini air telah mulai surut.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Kecamatan Angkola Timur, Angkola Barat, dan Sipirok, yang menyebabkan kerusakan rumah serta jalan ambles di beberapa titik.
Baca juga : Dampak Polusi Udara: Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dorong Imunisasi untuk Balita
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta aparat kecamatan dan desa telah bergerak cepat menangani dampak bencana. "Kami telah melakukan evakuasi korban, mendirikan posko pengungsian, dapur umum, serta posko kesehatan untuk membantu warga terdampak," kata Fachri.
Selain itu, distribusi air bersih telah dilakukan guna memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, sementara pendataan dampak bencana masih berlangsung untuk menentukan langkah lanjutan.