JT - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa shalat, khususnya gerakan sujud, memiliki dampak positif bagi kesehatan otak melalui proses oksigenasi.
"Dalam aspek kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran terkini, sujud memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan otak. Saat sujud, tubuh berada dalam posisi menungging dengan meletakkan kepala, dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki pada lantai, memungkinkan aliran darah kaya oksigen mengalir maksimal ke otak," ujar Taruna dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca juga : Tanda-Tanda Buta Warna pada Anak yang Perlu Diketahui dan Cara Mengatasinya
Ia menjelaskan bahwa dalam QS Al-Insan ayat 26 terdapat anjuran untuk sujud dan bertasbih kepada Allah pada sebagian malam yang panjang. Posisi tubuh saat sujud memungkinkan darah yang kaya oksigen mengalir lebih lancar ke otak, mengingat posisi jantung lebih tinggi dari kepala.
“Dengan kekuatan gravitasi bumi, posisi ini menyebabkan aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak, serta berbagai bagian kepala lainnya,” tambahnya.
Menurut Taruna, shalat tidak hanya menjadi kewajiban ibadah, tetapi juga memiliki manfaat fisiologis yang luar biasa.
Baca juga : Nyeri Bahu Bisa Jadi Gejala Batu Empedu, Ini Penjelasan Ahli
"Otak adalah struktur yang sangat kompleks dan terdiri dari 183 miliar sel saraf (neuron) yang berhubungan satu sama lain. Sujud dapat memperkaya saturasi oksigen serta meningkatkan proses pembentukan dan koneksi sinapsis di antara miliaran sel saraf tersebut," tuturnya.
Taruna juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, yang jika daging itu baik, maka baik pula seluruh tubuhnya.