JT – Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Kementerian Agama meluncurkan program Tadarus Al Quran Isyarat (TAQI) selama Ramadhan 2025. Program ini diikuti sekitar 500 peserta pada hari pertama, Senin (3/3), dan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan layanan keagamaan yang inklusif.
"Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Asosiasi Tuli Muslim Indonesia dan organisasi lainnya," ujar Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Ustaz Sugimoto, Pendakwah Jepang yang Terjemahan Al-Quran
TAQI digelar selama tiga pekan pertama Ramadhan, dari Senin hingga Kamis, pukul 09.00-10.00 WIB. Peserta dapat mendaftar melalui media sosial LPMQ Kemenag RI. Acara ini menghadirkan alim ulama, akademisi, guru, mahasiswa, sahabat tuli Muslim, serta para juru bahasa isyarat, dengan tujuan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membaca Al Quran Isyarat.
Muhammad Ali Ramdhani menyebutkan bahwa TAQI merupakan wujud komitmen Kementerian Agama dalam memberikan layanan inklusif bagi seluruh umat Islam.
"Pemeliharaan kesucian dan kemurnian Al Quran adalah kewajiban umat Islam, baik individu maupun kolektif. LPMQ juga memiliki peran penting dalam memastikan aksesibilitas Al Quran bagi sahabat tuli melalui pengembangan Al Quran isyarat," ujar Dhani.
Baca juga : MUI: Jangan Gunakan Produk Terafiliasi Israel Saat Ramadhan
Sejak 2020, LPMQ telah melakukan kajian mendalam tentang Al Quran Isyarat. Berbagai panduan, pedoman, dan mushaf telah diterbitkan, termasuk Mushaf Al Quran Isyarat 30 Juz dengan metode Kitabah dan Tilawah.
Pada 2024, mushaf model Tilawah resmi diterbitkan dan kini siap disebarluaskan. Kepala LPMQ Abdul Aziz Shidqi menambahkan bahwa mushaf tersebut adalah bagian dari program inklusif Ramadhan Kementerian Agama.