JT - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Faisal Parlindungan Sp.PD menyampaikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan peluang mengalami kondisi hipotermia saat mendaki gunung.
Kondisi yang rentan dihadapi oleh para pendaki saat menghadapi penurunan suhu drastis dan cuaca buruk daerah pegunungan itu, menurut dia, bisa ditekan kemungkinan terjadinya dengan persiapan yang baik.
Baca juga : Dokter Spesialis Anak Peringatkan Bahaya Bedak Tabur untuk Bayi Baru Lahir
"Dengan persiapan yang baik, risiko hipotermia saat mendaki gunung bisa diminimalkan, sehingga perjalanan tetap aman dan nyaman," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Ia menekankan pentingnya para pendaki mengecek prakiraan cuaca pada masa pendakian serta mempersiapkan rencana perjalanan.
"Hindari perjalanan saat cuaca ekstrem. Jangan mendaki sendirian, dan pastikan anggota tim tahu cara mengatasi hipotermia jika terjadi keadaan darurat," katanya.
Baca juga : Dokter Berikan Tips Sehat Selama Mudik
Ia menyarankan para pendaki menyiapkan bekal pakaian berlapis untuk menghadapi cuaca dingin.
Lapisan pertamanya bisa berupa pakaian berbahan dry-fit atau wol yang bisa menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering, lapisan kedua berupa jaket bulu atau jaket bawah untuk menjaga panas tubuh, dan lapisan ketiga dapat berupa jaket tahan air serta tahan angin untuk melindungi tubuh dari hujan dan angin.