JT - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri berkomitmen meningkatkan transparansi dalam tata kelola ekspor dan impor minyak mentah maupun bahan bakar minyak (BBM), untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap keuangan perusahaan maupun negara.
“Dengan kejadian ini (dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang), kami akan semakin meningkatkan transparansi dan tata kelola yang baik,” ucap Simon dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina Jakarta, Senin.
Baca juga : ID FOOD dan Pemprov Banten Salurkan 276 Ribu Paket Bantuan Pangan untuk Cegah Stunting
Dalam hal ini, lanjut dia, Pertamina akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, serta mengevaluasi kembali proses yang ada selama ini.
Temuan-temuan Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang akan menjadi poin-poin yang diperbaiki oleh Pertamina.
“Agar pengelolaan ini tidak memberikan dampak yang negatif terhadap perusahaan atau keuangan negara,” kata dia.
Baca juga : Menteri Amran Tegaskan Stok CPO Memadai untuk Bahan Baku B50
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro yang menjelaskan bahwa semua sektor dikerahkan untuk meningkatkan swasembada energi nasional, seperti sektor hulu migas maupun hilir.
“Sektor hulu, kami terlibat dalam kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan produksi migas nasional, tujuannya untuk mengurangi impor crude (minyak mentah),” ucapnya.