JT – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai bahwa kini adalah waktu yang tepat untuk mencapai perdamaian di Ukraina.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian, Rosemary DiCarlo, menekankan bahwa perdamaian yang dicapai harus berkelanjutan dan sesuai dengan hukum internasional. Pernyataan itu ia sampaikan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi di Ukraina pada Senin (24/2).
Baca juga : Vatikan Umumkan Konklaf akan Dimulai pada 7 Mei 2025
Pada hari yang sama, Amerika Serikat mengusulkan sebuah draf resolusi Majelis Umum mengenai Ukraina. Namun, draf tersebut tidak mencantumkan frasa "agresi Rusia" dan meminta Ukraina menarik draf resolusi lain yang sebelumnya telah diajukannya.
Rancangan resolusi yang diajukan AS itu akhirnya disetujui dengan hasil pemungutan suara 10-0, sementara lima negara memilih abstain. Semua amandemen yang diusulkan oleh negara-negara Eropa terhadap resolusi tersebut ditolak.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyatakan bahwa pemerintahnya menganggap draf resolusi AS sebagai langkah ke arah yang tepat.
Baca juga : Korban Meninggal Akibat Banjir Afganistan Bertambah 315 Orang
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Presiden China Xi Jinping telah menginformasikan kepadanya tentang rencana pertemuan kelompok perdamaian untuk Ukraina yang akan digelar di New York dalam waktu dekat. * * *