JT – Pemerintah telah menyusun strategi pengendalian harga pangan utama selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2025 dengan menggelar operasi pasar dan memastikan harga tetap di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Pemerintah berorientasi menurunkan harga komoditas pangan utama yang dibutuhkan masyarakat, terutama minyak goreng dan gula. Bila ada lonjakan, maka segera dilakukan operasi pasar," ujar Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fritz Edward Siregar, Kamis (20/2).
Baca juga : Menteri Hukum: Amnesti 19 Ribu Napi Belum Pasti, Verifikasi Masih Berlangsung
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kementerian dan lembaga terkait untuk berkolaborasi dalam mengawasi harga pangan agar tidak melebihi HET.
Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk memastikan harga stabil, serta melibatkan BUMN dalam operasi pasar Gerakan Pangan Murah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pengusaha yang menjual bahan pokok di atas HET akan ditindak tegas, bahkan izin usahanya bisa dicabut.
Baca juga : Menko Pangan Pastikan Stok Ayam Ras dan Telur Aman Selama Ramadhan
"Jangan ada yang bermain-main di wilayah HET," tegas Amran.
Pemerintah telah menetapkan HET untuk Minyakita sebesar Rp15.700 per liter, namun harga realisasi masih Rp17.500.