JT – Rencana Donald Trump mencaplok dan mengusir warga Gaza Palestina adalah kejahatan besar.
Hal ini disampaikan Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia-Bela Palestina (ARI-BP) Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A Jum’at (14/2/2025) di Konferensi Pers yang bertajuk “Gaza Not For Sale” di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca juga : Anwar Abbas Sarankan Jamaah Lansia Pilih Skema Murur untuk Keselamatan di Muzdalifah
“Harus diwaspadai dan ditolak, itu pengalihan isu untuk bantu Israel wujudkan penjajahan terhadap Gaza/ Palestina, memudahkan Israel wujudkan mimpinya dirikan negara Israel raya,” tegas Hidayat yang juga Wakil Ketua MPR RI.
Lebih jauh, Hidayat mengatakan, Amerika Serikat (AS) melalui Presidennya yang baru kembali terpilih, Donald J. Trump kembali menunjukkan arogansi dan kejahatannya yang berulang kali kepada Palestina, khususnya Gaza.
Pada 9 Februari 2025, Trump dengan sombong mengatakan dirinya berkomitmen membeli dan memiliki Gaza. Trump berujar, ia berkomitmen untuk memiliki dan mengambil alih Gaza, serta memastikan pejuang Palestina tidak akan kembali.
Baca juga : Menkominfo Tegaskan Platform X Wajib Ikuti Aturan Terkait Konten Asusila
Masih menurut Hidayat, Trump juga mengatakan, tidak ada yang bisa kembali ke sana dan Gaza merupakan lokasi yang mesti dihancurkan karena Gaza dianggap tidak aman untuk dihuni karena bangunan-bangunan rusak.
Trump juga menegaskan bakal menjadikan Gaza sebagai kawasan maju di masa depan di mana orang-orang dari seluruh dunia menurutnya bisa tinggal di sana.