JT – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antitawuran di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota untuk mencegah bentrokan antarwarga serta menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
“Pembentukan Satgas Antitawuran akan dipersiapkan di seluruh lingkungan Kota Jakarta Timur sebagai langkah preventif dalam mengurangi bentrokan antarwarga,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, Selasa (4/2).
Baca juga : Pemprov DKI Tetapkan 305 Cagar Budaya Selama Empat Tahun Terakhir
Menurut Iin, tren tawuran remaja di Jakarta Timur terus meningkat dalam tiga bulan terakhir. Oleh karena itu, Pemkot Jaktim berkomitmen melibatkan seluruh unsur masyarakat, termasuk RT/RW, tokoh agama, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Komunikasi Ulama dan Umaro (FK-Ulum), serta TNI-Polri dalam upaya pencegahan.
Kurangnya pengawasan orang tua dan lingkungan terhadap remaja yang masih mencari identitas diri disebut sebagai faktor utama meningkatnya tawuran. Oleh sebab itu, sinergi masyarakat dalam bentuk sistem keamanan lingkungan (Siskamling), pos pantau, serta satgas dinilai efektif untuk menekan angka bentrokan.
“Nah, jika Siskamling, pos pantau, hingga satgas yang melibatkan seluruh unsur masyarakat berjalan efektif, maka insyaallah dapat mengurangi tawuran,” ujar Iin.
Baca juga : Polisi Selidiki Bentrok Remaja di Grogol Petamburan yang Timbulkan Kemacetan
Pemkot Jakarta Timur juga terus mengevaluasi efektivitas pos pantau agar tetap berjalan optimal.
"Ini diikuti seluruh petugas, sehingga semua upaya dapat berjalan maksimal untuk mewujudkan Jakarta Timur yang nyaman, aman, damai, dan kondusif," tambahnya.