JT - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau para pengusaha ternak sapi untuk melakukan vaksinasi mandiri guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kasusnya mengalami peningkatan di beberapa wilayah Indonesia.
“Kepada siapapun, baik pengusaha maupun peternak, tidak perlu menunggu ternaknya divaksin oleh negara. Vaksin harganya hanya Rp17.000-Rp25.000. Daripada sapi yang nilainya lebih dari Rp30 juta terkena PMK, lebih baik pengadaan vaksin secara mandiri,” kata Sudaryono di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1).
Baca juga : Konsep Bangunan Hijau Cerdas Diterapkan pada Tower Hunian ASN IKN
Wamentan juga menyampaikan bahwa akses terhadap vaksin PMK saat ini mudah didapatkan di pasar sehingga vaksinasi mandiri menjadi solusi efektif bagi peternak untuk melindungi kesehatan ternak.
Meski mendorong vaksinasi mandiri, Sudaryono memastikan pemerintah telah menyiapkan jutaan dosis vaksin untuk ternak yang akan diberikan secara gratis. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran kasus PMK di berbagai daerah.
“Kita siaga, Kementan siaga. Vaksinasi sudah kita jalankan. Insya Allah, sampai dengan tengah tahun nanti kita bisa memberikan dua juta dosis vaksin,” ujar Sudaryono.
Baca juga : Pengamat Soroti Urgensi Pemerintah Selesaikan Masalah Kelas Menengah
Peningkatan kasus PMK dilaporkan terjadi di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang memperpanjang penutupan sementara pasar hewan setelah kasus PMK mencapai 225 pada Kamis (16/1).
Di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, status darurat PMK diberlakukan di 10 kecamatan dengan total 1.149 ekor ternak terinfeksi.