JT - Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, menyatakan dukungannya terhadap evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api di lingkungan TNI. Pernyataan ini muncul setelah insiden penembakan oleh oknum anggota TNI AL di Tol Tangerang-Merak yang menyebabkan seorang warga tewas.
Meski TNI telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) terkait penggunaan senjata api, Amelia menilai bahwa pengawasan terhadap implementasi SOP tersebut harus lebih diperketat.
Baca juga : Para Perwira TNI dan Polri Raih Penghargaan PBB untuk Pertama Kalinya
"Kasus ini mengingatkan kita bahwa prosedur yang ada harus dijalankan dengan disiplin tinggi untuk mencegah penyalahgunaan senjata," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Selain itu, Amelia menyarankan adanya evaluasi terhadap kebijakan penugasan pasukan elite sebagai ajudan, mengingat tugas tersebut memiliki risiko tinggi jika tidak diawasi dengan baik.
Dalam insiden ini, tiga oknum TNI AL terlibat, termasuk dua prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang merupakan satuan elite TNI AL. Salah satu dari mereka bertugas sebagai ajudan pejabat.
Baca juga : Komisi X DPR Siap Diskusikan Rencana Penyelenggaraan UN Kembali
Amelia menekankan pentingnya penguatan monitoring, pembinaan moral, dan mental prajurit secara konsisten. Sebagai bagian dari Komisi I DPR RI, ia berjanji akan terus menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan profesionalisme dan kredibilitas TNI tetap terjaga.
"TNI adalah institusi yang lahir dari rakyat. Kami berharap insiden serupa tidak terulang sehingga TNI tetap dicintai dan dihormati oleh masyarakat," tambahnya.