JT – Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menyampaikan permohonan maaf kepada publik terkait dugaan lambannya penanganan kasus penganiayaan yang melibatkan anak bos toko roti berinisial GSH (35) terhadap karyawannya, DAD, di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
"Kami mohon maaf. Memang dalam penanganan terkesan lambat atau lama," ujar Nicolas, Kamis (19/12).
Baca juga : Jakarta Barometer Desak Pemerintah Percepat Pembangunan Stasiun Manggarai
Ia menjelaskan, proses penyelidikan dan penyidikan harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, seperti yang diatur dalam KUHAP, Perkap No. 6 Tahun 2019, dan Perkabareskrim No. 1 Tahun 2022.
"Apabila SOP diabaikan, maka akan berdampak hukum kepada polisi," jelasnya.
Proses penyelidikan juga menghadapi hambatan, seperti saksi yang tidak memenuhi panggilan penyidik dan menunda waktu pemeriksaan.
Baca juga : DKI Jakarta Bangun IPA Ciliwung untuk Wujudkan Layanan Air Bersih 100 Persen pada 2030
"Karena masih tahap penyelidikan, kami hanya dapat mengundang saksi untuk klarifikasi, tanpa ada alat penekan," tambah Nicolas.
Saat ini, kasus telah masuk tahap penyidikan, dengan tersangka GSH sudah ditahan. Aparat sedang melengkapi berkas perkara sebelum menyerahkannya ke jaksa penuntut umum (JPU).