JAKARTATERKINI. ID - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Inspektur Jenderal Polisi Raden Umar Faroq, menaruh perhatian khusus pada catatan kasus bunuh diri yang terjadi sepanjang tahun 2023.
"Dalam periode Januari hingga Desember 2023, tercatat 17 kasus bunuh diri, dan kami berharap dapat mengurangi angka ini di tahun 2024," ujar Umar Faroq di Mataram.
Baca juga : 13 Personil Polairud Baharkam Polri di Pecat Dengan Tidak Hormat
Berdasarkan data kepolisian, pelaku bunuh diri berusia antara 25 hingga 50 tahun. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sebagian besar kasus ini dipicu oleh masalah ekonomi dan sosial. Beberapa juga disebabkan oleh penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mengakibatkan kesulitan finansial untuk pengobatan dan memaksa korban untuk memilih bunuh diri.
Meskipun jumlah kasus mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022, permasalahan bunuh diri di NTB tetap menjadi sorotan utama pada tahun 2023.
Dengan mengategorikan masalah ini sebagai kasus menonjol, Kapolda NTB memerintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan upaya preventif bersama instansi terkait dan aktivis sosial yang berkecimpung dalam masyarakat.
Baca juga : Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret di Akmil Magelang
Kepala kepolisian tersebut juga menggarisbawahi perhatian terhadap masalah ekonomi masyarakat sebagai salah satu pemicu kasus bunuh diri.
Dalam upaya peningkatan ekonomi, Kapolda NTB mendorong jajaran untuk mengoptimalkan peran dalam memberdayakan masyarakat.
Bagikan
