JT – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) tengah mengedukasi orangtua mengenai pentingnya pola asuh dengan gizi seimbang untuk menekan angka stunting pada anak bawah lima tahun (balita).
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam penanganan stunting adalah rendahnya kesadaran orangtua tentang pentingnya pola asuh yang mendukung tumbuh kembang anak.
Baca juga : Polisi Telusuri Jaringan Uang Palsu yang Diketahui Diedarkan Mantan Artis Kolosal
"Pola asuh yang baik berperan besar dalam memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi, sehingga tidak mengganggu tumbuh kembang mereka," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/11).
Yudi menambahkan bahwa pola makan yang tidak seimbang, misalnya kurangnya asupan gizi, dapat berdampak langsung pada perkembangan anak. Oleh karena itu, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan berupaya memberikan edukasi kesehatan kepada orangtua balita untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut.
"Pentingnya pola asuh yang memperhatikan makanan anak karena anak memerlukan gizi seimbang," tambahnya.
Baca juga : Hewan Kurban di Jakarta Dinyatakan Sehat dan Sesuai Syariat Islam
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Kelas Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), yang bertujuan untuk mengenalkan pentingnya peran protein dalam perkembangan anak dan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang baik.
Selain itu, orangtua yang telah mengikuti kelas ini diharapkan dapat melanjutkan upaya pencegahan stunting di rumah. Pada 2024 dan 2025, Pemkot Jaksel memilih 15 kelurahan sebagai lokasi intervensi penanganan stunting, antara lain Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Pondok Labu, dan Kebayoran Lama Selatan.