Alwi Farhan memastikan tempat di perempat final setelah mengalahkan wakil Malaysia, Eogene Ewe, dengan skor 22-20, 21-13. Alwi menyatakan bahwa pengalamannya bertanding di level junior membantu dirinya mengenali gaya permainan Eogene. "Lawan tidak banyak mengalami perubahan sehingga saya fokus meredam permainannya agar ia tidak bisa mengembangkan permainan terbaiknya," kata Alwi, dikutip dari rilis resmi PP PBSI.
Baca juga : Timnas Indonesia Akan Mengandalkan Pemain Muda untuk Mempersiapkan Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kemenangan Alwi disusul oleh Yohanes Saut Marcellyno, yang menundukkan wakil Malaysia, Ong Zhen Yi, dengan skor 21-18, 21-10. Bertanding di kota kelahirannya, Saut mendapat dukungan langsung dari keluarga, termasuk kedua orang tuanya, yang membuat dirinya lebih bersemangat.
“Saya berusaha mengantisipasi serangan balik dari lawan. Kehadiran kedua orang tua menambah semangat, dan saya ingin membuktikan bisa meraih gelar juara di Indonesia Masters II Super 100-2024,” ungkap pemain kelahiran 2 Mei 2003 yang saat ini menempati peringkat 58 dunia.
Di babak perempat final, Yohanes Saut Marcellyno akan menghadapi tantangan dari wakil Taiwan, Huang Yu Kai.
Baca juga : Pelatih Shin Tae-Yong Buka Peluang Memainkan Idzes saat Melawan Irak
Kemenangan duo Alwi dan Saut kemudian diikuti oleh Prahdiska Bagas Shujiwo, yang berhasil menundukkan Kiran Kumar Mekala dari India dengan skor 21-16, 21-9. Pada babak delapan besar, Prahdiska akan berhadapan dengan Shahyar Shaqeem, wakil dari Malaysia. “Secara fisik saya siap bermain rally. Persiapan saya cukup matang, sehingga lebih percaya diri menghadapi laga ini,” ujar Prahdiska.
Namun, langkah para pemain ini tak diikuti oleh Shesar Hiren Rhustavito, yang harus tersingkir usai kalah dari Huang Yu, wakil Taiwan, dengan skor 21-18, 13-21, 11-21.