JT - Ketua Umum Dewan Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Muhammad Rifqi, memberikan tanggapan terkait pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1, Suswono, yang menuai polemik terkait janda kaya yang menikahi pemuda pengangguran. Rifqi menilai bahwa tidak ada niat dari Suswono untuk menyamakan pengangguran dengan Rasulullah dalam pernyataannya.
"Saya melihat dari videonya, tidak ada maksud yang tersirat bahwa Pak Suswono menyamakan Rasulullah dengan pengangguran. Oleh karena itu, saya menilai pernyataan itu tidak salah," ujar Rifqi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Ia juga menyayangkan bahwa ada pihak yang tidak memahami konteks pernyataan tersebut secara utuh.
Baca juga : Bawaslu Imbau Bakal Calon Pilkada 2024 untuk Tidak Berkampanye Sebelum Waktunya
Rifqi menilai bahwa membawa pernyataan Suswono ke ranah hukum merupakan tindakan yang berlebihan. Ia membandingkan situasi ini dengan kasus penistaan agama yang terjadi pada Pilgub Jakarta 2017, yang ia anggap berbeda.
"Ini adalah politik, jadi kalau saya melihat ini berlebihan dan mengada-ngada," katanya.
Ia percaya bahwa laporan dari pihak tertentu kepada kepolisian akan ditolak karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Suswono menghina Nabi Muhammad SAW. "Pelecehannya di mana? Karena itu tafsir. Hukum tidak boleh menggunakan tafsir," tambahnya.
Baca juga : Presiden Jokowi Terima Mensos Risma Setelah Mendaftar sebagai Bakal Calon Gubernur Jatim
Rifqi juga mengingatkan semua pihak untuk tidak memperkeruh Pilkada Jakarta 2024 dengan memainkan politik identitas.
"Kita sudah belajar dari pengalaman 2017, mari fokus pada program dan gagasan positif untuk membangun ibu kota," ujarnya.