JT - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat terus meningkatkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap untuk mendukung program konservasi dan efisiensi energi. Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, menyatakan pentingnya pemanfaatan energi terbarukan ini, terutama mengingat banyaknya gedung bertingkat di wilayah tersebut.
"Energi memang harus senantiasa kita perbarui dan kembangkan. Karena banyak gedung bertingkat baik milik pemerintah maupun swasta, kita berharap pengelola untuk memanfaatkan PLTS di atap gedung," ungkap Dhany di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Senin.
Baca juga : Acara Malam Muda Muda Jakarta Bisa Pulihkan Ekonomi Pasca Covid-19
Pemanfaatan PLTS atap di gedung-gedung bertingkat berfungsi untuk menekan emisi gas rumah kaca dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dhany menambahkan bahwa Jakarta Pusat, sebagai wilayah dengan banyak gedung tinggi, telah mempersiapkan pemanfaatan PLTS atap di gedung pemerintah, sekolah, dan beberapa gedung swasta.
"Untuk sekolah-sekolah sudah kita siapkan. Gedung pemerintah sudah ada, dan swasta juga sudah menerapkan," lanjutnya.
Pemkot Jakarta Pusat berencana mengoptimalkan penggunaan tenaga surya untuk efisiensi energi dan pengembangan sesuai dengan potensi yang ada, mengingat posisi Jakarta yang berada di lintasan khatulistiwa.
Baca juga : Usai shalat Id, Warga Padati TPU Pondok Ranggon
Menurut Dhany, ke depannya, pemanfaatan PLTS atap akan menjadi kewajiban bagi pengelola gedung yang ingin mengajukan perizinan bangunan dan rehabilitasi. Dia mengingatkan bahwa akan ada konsekuensi bagi pengelola gedung yang tidak menerapkan PLTS atap, meskipun saat ini Pemkot masih dalam tahap sosialisasi dan imbauan untuk efisiensi energi.
Inisiatif ini sejalan dengan berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, serta Peraturan Pemerintah yang mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pengurangan energi fosil.