JAKARTATERKINI.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan bahwa luncuran awan panas dari Gunung Semeru di Provinsi Jawa Timur pada Senin pagi tidak berdampak pada permukiman warga.
Erupsi tersebut terjadi pada pukul 05.12 WIB, meluncurkan awan panas sejauh tiga kilometer ke tenggara, arah Besuk Kobokan.
Baca juga : BMKG Ingatkan Waspada Hujan Lebat di 29 Provinsi
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, menyatakan bahwa tidak ada laporan dampak pada warga akibat erupsi dan luncuran awan panas, karena kejadian tersebut jauh dari permukiman.
"Sukarelawan di lereng Gunung Semeru telah disiagakan untuk memantau aktivitas gunung api tersebut," katanya.
Wawan menegaskan bahwa saat ini tidak ada warga yang tinggal di zona merah erupsi Gunung Semeru. Warga yang sebelumnya tinggal di daerah tersebut telah direlokasi ke Bumi Semeru Damai di Desa Sumbermujur.
Baca juga : Filipina Amankan 30 WNI Diduga Terlibat Penipuan Daring
"Kami mengimbau para penambang pasir untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir lahar dingin apabila hujan turun," ujarnya.
Status Gunung Semeru masih berada di Level III atau Siaga. Warga dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sampai sejauh 13 km dari puncak.