JT - Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa lebih dari 6 persen populasi Gaza telah tewas atau terluka dalam setahun terakhir akibat konflik yang berlangsung. Menurut Ayadil Saparbekov, kepala tim darurat kesehatan WHO di wilayah pendudukan Palestina, konflik ini telah menyebabkan lebih dari 10.000 orang terjebak di bawah puing-puing.
Sistem kesehatan di Gaza telah mengalami kerusakan signifikan akibat serangan yang berulang, serta kekurangan pasokan, obat-obatan, dan tenaga medis. Sejak 7 Oktober 2023, terdapat setidaknya 516 serangan terhadap fasilitas kesehatan, mengakibatkan 765 kematian. Hanya setengah dari rumah sakit di Gaza yang beroperasi sebagian, dan hanya 43 persen dari pusat kesehatan primer yang berfungsi.
Baca juga : China kerahkan pesawat carter ke Sudan selain kapal AL
Sekitar 1.000 tenaga kesehatan dilaporkan tewas, dan sekitar 24.090 orang mengalami cedera serius tanpa akses rehabilitasi. Selain itu, lebih dari 485.000 orang telah didiagnosis menderita gangguan mental akibat konflik, sementara malnutrisi menjadi masalah besar dengan 20.241 anak dirawat karena malnutrisi.
Dari 15.600 kasus yang diminta untuk evakuasi medis, hanya 5.138 yang disetujui. WHO mendesak pembentukan koridor evakuasi medis yang aman dan terorganisir. Meskipun menghadapi tantangan ekstrem, WHO berkomitmen untuk memberikan bantuan di Gaza, termasuk vaksinasi terhadap polio untuk 560.000 anak.
Sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023, hampir 41.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, sementara pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan terus menipis akibat blokade yang berlangsung. * * *
Baca juga : Presiden Iran Dipastikan Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Helikopter