JT - Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menegaskan pentingnya penegakan etik oleh individu insan pers sebagai bentuk kepatuhan terhadap seluruh aturan yang ada. Ia menyatakan bahwa profesi jurnalis harus menjunjung tinggi kode etik dalam pelaksanaan tugasnya, yang merupakan rambu-rambu mendasar dalam profesi ini.

"Penegakan etik dari individu, tidak perlu aturan hukum," ujar Ninik di Jakarta, pada Selasa, saat peluncuran buku "Mengadu(kan) Pers: Kumpulan Untold Story Penanganan Pengaduan di Dewan Pers."

Ninik menjelaskan bahwa jika individu insan pers sudah menegakkan etik dalam menjalankan tugasnya, maka secara otomatis mereka juga telah mengikuti semua aturan yang ada. "Kalau insan pers secara individu menegakkan etik, maka otomatis menegakkan semua aturan-aturan yang dikeluarkan baik oleh Dewan Pers maupun aturan lain," tuturnya.

Dia menambahkan bahwa produk pemberitaan yang dihasilkan jurnalis harus sesuai dengan kode etik yang telah disepakati bersama. Pelanggaran terhadap kode etik ini, menurut Ninik, dapat menimbulkan masalah di kemudian hari, sehingga penegakan etik menjadi sangat penting dalam kehidupan insan pers.

Dewan Pers juga telah membuka layanan pengaduan daring untuk mempermudah masyarakat yang ingin mengadukan masalah terkait pemberitaan. Ninik menjelaskan, masyarakat dapat melaporkan pemberitaan yang merugikan mereka kepada Dewan Pers, yang memiliki wewenang dalam sengketa pemberitaan.

"Kami ingin menyampaikan kepada publik bahwa pengaduan di Dewan Pers sekarang sudah difasilitasi secara daring untuk mempermudah masyarakat," tambahnya.

Dengan adanya kanal daring ini, diharapkan akses bagi masyarakat, lembaga, atau korporasi yang merasa dirugikan dapat lebih mudah. * * *