JT – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan pertumbuhan pembiayaan konsumer sebesar 15,91 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II 2024. Total pembiayaan konsumer mencapai Rp140 triliun, dengan pembiayaan BSI Griya sebagai kontributor utama.
"Minat masyarakat terhadap pembiayaan KPR Syariah di BSI tumbuh positif. Animo masyarakat cukup tinggi untuk mengajukan pembiayaan BSI Griya, dengan portofolio primary market (rumah baru) mendominasi lebih dari 50 persen dari total pembiayaan, disusul oleh secondary market," ungkap Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Baca juga : Polsek Pademangan Ajak Orang Tua Perkuat Pengawasan Anak untuk Cegah Tawuran
Anton menjelaskan, selain pembiayaan rumah baru, semakin banyak masyarakat yang melakukan migrasi KPR dari bank konvensional ke pembiayaan syariah melalui BSI Griya Hijrah pada tahun 2024. Hal ini, menurut Anton, mencerminkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap manfaat pembiayaan syariah.
Pembiayaan BSI Griya didominasi oleh penjualan rumah dengan harga di atas Rp500 juta, dengan nasabah yang sebagian besar berasal dari kalangan pegawai, profesional, dan pengusaha yang melakukan pembelian rumah pertama. Anton menambahkan, segmen tersebut merupakan bagian dari strategi BSI untuk menjaga kualitas pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan.
"Penyaluran pembiayaan BSI Griya mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk menjaga kualitas pembiayaan yang sehat dan berkualitas dengan tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG)," jelas Anton.
Baca juga : Kep. Seribu Tangkap Sembilan Kapal Nelayan Pengguna Alat Tangkap Terlarang
BSI juga memperkuat kerja sama dengan para pengembang (developer) yang memiliki rekam jejak yang baik serta kualitas bangunan yang terjamin. Anton menegaskan, fokus utama BSI adalah memastikan pembiayaan yang sehat dan risiko yang terkendali, terutama melalui nasabah payroll eksisting, yang saat ini mencapai 1,1 juta nasabah.
Ekspansi bisnis yang cepat dan fokus pada pembiayaan berkualitas tercermin dalam Non-Performing Financing (NPF) BSI Griya, yang tercatat sebesar 2,26 persen. "BSI berhasil menjaga pertumbuhan pembiayaan secara sehat dan berkelanjutan dengan mitigasi risiko yang terkendali," tambah Anton.