JAKARTA TERKINI – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu pembuktian yang sesuai dengan fakta terkait dugaan tujuh remaja tewas setelah melompat ke sungai karena ketakutan melihat patroli polisi saat hendak tawuran di Bekasi, Jawa Barat.
"Terkait dugaan bahwa para remaja melompat ke sungai karena takut melihat patroli polisi, Kompolnas menunggu pembuktian sesuai dengan fakta," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (23/9).
Baca juga : Polisi Berhasil Menangkap Pelaku Pembobol ATM di Jakarta Utara
Poengky menegaskan bahwa patroli polisi merupakan bagian dari tugas kepolisian untuk mencegah kejahatan serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas). Oleh karena itu, Kompolnas mendukung pelaksanaan patroli secara rutin oleh kepolisian.
"Polisi memang bertugas untuk mencegah kejahatan melalui patroli, dan kami mendukung pelaksanaannya. Namun, agar upaya pencegahan ini efektif, masyarakat, khususnya para orang tua, perlu turut menjaga anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam kenakalan remaja seperti tawuran, begal, atau konvoi jalanan yang mengganggu ketertiban," ujar Poengky.
Lebih lanjut, Poengky mendorong Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota untuk melaksanakan penyelidikan kasus ini dengan menggunakan metode investigasi ilmiah (scientific crime investigation) agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara valid.
Baca juga : DKI Jakarta Sediakan 11 Kapal untuk Transportasi Warga Kepulauan Seribu
"Kompolnas berharap penyelidikan dilakukan dengan cermat, tanpa terburu-buru, serta melibatkan para ahli dalam proses pemeriksaannya," ujarnya.
Selain itu, Poengky juga meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan, dan ia yakin bahwa Polda Metro Jaya akan bersikap transparan dalam mengungkap kasus ini.