JT – Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Tengah (Sulteng), Hadianto Rasyid, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap kepemimpinan wasit dalam pertandingan sepak bola babak delapan besar antara Aceh dan Sulteng pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
"Kita bisa saksikan bagaimana pertandingan ini begitu bobrok, dan bagaimana kepemimpinan wasit betul-betul mendzalimi pemain Sulteng," ujar Hadianto di Palu, Minggu (15/9).
Baca juga : Arsenal Tertinggal 13 Poin dari Liverpool Usai Imbang Lawan Nottingham
Menurutnya, pertandingan tersebut, yang berlangsung pada Sabtu (14/9) malam, sangat memalukan akibat keputusan wasit yang dinilai tidak profesional.
Hadianto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghubungi PSSI dan berencana melayangkan surat keberatan resmi atas ketidakadilan yang dirasakan selama pertandingan. Ia menilai bahwa kepemimpinan wasit mencoreng integritas persepakbolaan nasional.
"Dengan kepemimpinan yang tidak adil dan bobrok, pertandingan ini telah mencoreng nama Indonesia dan sepak bola nasional," kata Hadianto.
Baca juga : Ruben Amorim Jalani Laga Perdana Bersama MU dengan Skor Imbang
Ia bahkan menyatakan bahwa pertandingan berikutnya setelah laga ini sudah tidak lagi memiliki nilai atau harga diri.
Meski kecewa dengan keputusan wasit, Hadianto tetap menyatakan kebanggaannya terhadap perjuangan tim sepak bola Sulteng yang telah menampilkan permainan terbaik. Tim sepak bola Putra Sulteng memutuskan untuk WO (walkover) di babak tambahan setelah pertandingan berakhir imbang 1-1 di waktu reguler. Keputusan WO diambil setelah tiga pemain Sulteng menerima kartu merah, menyisakan hanya delapan pemain di lapangan.