JAKARTA TERKINI – Otoritas Kongo telah menerima pengiriman pertama vaksin Mpox atau cacar monyet guna membendung penyebaran virus di wilayah yang menjadi episentrum wabah tersebut di Afrika.
"Kami gembira menerima pengiriman pertama hampir 100.000 dosis vaksin Jynneos ke Republik Demokratik Kongo, dengan tambahan 100.900 dosis yang akan tiba pada Sabtu, 7 September 2024," ungkap Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) Jean Kaseya dalam pernyataan bersama UNICEF, Kamis (5/9).
Baca juga : Pemimpin Tertinggi Iran Pimpin Shalat Jenazah Ismail Haniyeh
Menurut Kaseya, Kongo merupakan salah satu negara yang mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah kasus dan kematian akibat Mpox. Sejak awal 2024, tercatat lebih dari 4.901 kasus terkonfirmasi dan 629 kematian terkait. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kaseya menekankan bahwa kedatangan vaksin ini merupakan hasil kemitraan erat antara Africa CDC, Uni Eropa melalui Otoritas Kesiapsiagaan dan Respon Darurat Kesehatan (HERA), dan Bavarian Nordic.
"Menerima vaksin ini merupakan langkah krusial dalam upaya kita melawan Mpox. Kami berkomitmen untuk melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan," tutur Kaseya.
Baca juga : China Kenakan Tarif 34 Persen untuk Produk Impor dari AS
Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyebaran Mpox
Africa CDC akan terus berkolaborasi dengan berbagai mitra internasional untuk mengendalikan penyebaran virus Mpox dan memastikan kesehatan masa depan bagi seluruh warga Kongo.