JAKARTATERKINI.ID - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, merancang agar bangunan Jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang baru direvitalisasi dapat bertahan selama 80 hingga 100 tahun, sebagaimana bangunan kolonial Belanda yang berdiri ratusan tahun silam.
Kepala Dinas PUPR Rena Da Frina menyatakan bahwa konstruksi baru jembatan tersebut telah dihitung secara matang, termasuk ketahanannya terhadap beban dan getaran selama 100 tahun ke depan.
Baca juga : Penyeludup Ratusan Anjing Tujuan Jateng Dihukum 1,5 Tahun Penjara
"Estimasinya itu, jembatan itu (tahan) 80 sampai 100 tahun. Nanti paling pun ada perbaikan-perbaikan railing, atau apalah. Tapi kalau jembatannya sudah didesain (tahan) 80 sampai 100 tahun," kata Rena.
Hasil dari musyawarah dengan berbagai pihak menyebabkan Pemerintah Kota Bogor memutuskan untuk mempertahankan pelengkung jembatan bangunan masa kolonial Belanda sebagai bentuk warisan budaya.
Jembatan Otista, yang sebelumnya menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalur sistem satu arah (SSA) di pusat kota, kini telah diperlebar menjadi 22 meter dengan badan jembatan seluas 17 meter dan sisanya dijadikan jalur pejalan kaki.
Baca juga : Pemkot Medan Terapkan Tarif Bus Listrik Rp5.000 per Orang Mulai 1 Januari 2025
Proyek revitalisasi ini menggunakan dana bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp101 miliar.
"Untuk itu ada beberapa penyesuaian perencanaan, termasuk tingkat elevasi, ketinggian," jelas Rena.