JT - Jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan di Kenya mencapai 1 juta jiwa, demikian menurut Otoritas Manajemen Kekeringan Nasional (National Drought Management Authority/NDMA) Kenya pada Jumat (16/8).
NDMA menyebutkan bahwa jumlah ini turun dari 1,5 juta jiwa pada Februari, dan badan tersebut mengaitkan penurunan itu dengan hujan baru-baru ini yang meningkatkan produksi pangan, termasuk di daerah-daerah gersang.
Baca juga : Swedia Laporkan Kasus Pertama Varian Cacar Monyet
Dari 22 daerah gersang di negara Afrika Timur tersebut, hanya satu yang dilaporkan sedang dalam keadaan darurat, sementara situasi di daerah lainnya telah membaik.
Seorang anak laki-laki memuat seember air ke sepeda di sub-lokasi Kidemu di Kabupaten Kilifi, Kenya, 23 Maret 2022.
"Jumlah anak-anak berusia 6 hingga 59 bulan yang memerlukan perawatan untuk malanutrisi akut telah berkurang menjadi 760.488 dari 847.932 pada Februari," ujar NDMA dalam laporan bulan Juli yang dirilis di ibu kota Kenya, Nairobi Institusi tersebut menambahkan bahwa situasi diperkirakan akan semakin membaik setelah dimulainya musim hujan pada Oktober-Desember.
Baca juga : Presiden Filipina Angkat Bicara soal Ancaman Pembunuhan oleh Wakil Presiden
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Otoritas Pembangunan Antarpemerintah (Intergovernmental Authority on Development/IGAD), sebuah blok regional, jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan di Tanduk Afrika mencapai 67 juta jiwa pada Juli, turun dari 74,9 juta jiwa pada Mei.
Dari jumlah tersebut, 39 juta jiwa di antaranya berada di negara-negara anggota IGAD, termasuk Djibouti, Kenya, Somalia, Sudan Selatan, Tanzania, Sudan, dan Uganda. * * *