JT - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam upaya strategis untuk mengatasi kerawanan pangan, dengan fokus pada penelitian, inovasi, serta pengembangan program-program yang mendukung ketahanan pangan nasional.
"Kami membangun kerja sama dengan berbagai pihak. Dan pada hari ini dengan UGM kita memperkuat komitmen bersama untuk menghadapi tantangan kerawanan pangan dan gizi," ujar Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Baca juga : Pemudik Diimbau Tak Paksakan Mengemudi saat Lelah
Dia menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat sinergi pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi melalui kerja sama dengan berbagai pihak termasuk kepada UGM yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Yogyakarta.
Pemerintah melalui Bapanas berkomitmen untuk terus mengupayakan penurunan kerawanan pangan dan gizi.
Melalui kolaborasi itu, Nyoto berharap lahirnya solusi-solusi inovatif yang tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga : Kementerian ESDM: Penyewaan Jaringan Listrik Bukan Bentuk Liberalisasi
"Kekurangan gizi pada usia dini akan berimplikasi pada perkembangan anak dan selanjutnya perkembangan potensi diri pada usia produktif, kami berharap sinergi ini dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan perkembangan gizi di Indonesia," imbuhnya.
Ia menambahkan, berdasarkan peta Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2023, jumlah daerah rentan rawan pangan mengalami penurunan dari 74 kab/kota pada tahun 2022 menjadi 68 Kabupaten/Kota pada tahun 2023.