JT– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara mengungkapkan bahwa banjir menjadi kerawanan utama dalam Pemilu dan Pilkada 2024 di wilayah tersebut.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Utara, M. Sobirin, menyatakan bahwa banjir telah menjadi tantangan signifikan dalam penyelenggaraan pemilu.
Baca juga : Legislator Curigai Adanya Kampanye Dini Terkait Stiker Heru di Halte
"Selain persoalan penyelenggaraan pemilu yang bermasalah, kami menempatkan banjir sebagai kerawanan pemilu di daerah ini," ujar Sobirin di Jakarta, Mingu (4/8).
Ia mengungkapkan bahwa pada Pemilu 14 Februari 2024, banjir menyebabkan 19 Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus melakukan Pemungutan Suara Lanjutan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sejumlah TPS di Jakarta Utara terendam air, sehingga pelaksanaan pemilu tertunda.
Selain itu, banjir juga merusak logistik pemilu yang disimpan di tingkat RW dan TPS. Sobirin menyebut bahwa Bawaslu Jakarta Utara sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang pada Pilkada mendatang.
Baca juga : PKS Jadi Kunci Penentu Kemenangan di Pilbup Bekasi
"Kami sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar keadaan serupa tidak terulang di pilkada nanti," kata dia.
Bawaslu akan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan lokasi TPS dan tempat penyimpanan logistik tidak berada di daerah rawan banjir. "Ini akan kami pastikan lagi," tegas Sobirin.