JT - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) memprioritaskan penanganan kasus stunting di tiga kecamatan dengan prevalensi tertinggi: Tanah Abang, Johar Baru, dan Sawah Besar.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti, menjelaskan bahwa pihaknya tengah gencar melaksanakan berbagai upaya untuk menurunkan dan mencegah angka stunting di wilayah-wilayah tersebut.
Baca juga : Sudin SDA Jakarta Pusat Fokus Pengerukan Saluran untuk Antisipasi Banjir Musim Hujan 2025
"Kami fokus pada Tanah Abang, Johar Baru, dan Sawah Besar karena angka stunting di ketiga lokasi ini memang paling tinggi," ujarnya.
Penty menambahkan bahwa strategi yang diterapkan mencakup pengembangan pertanian perkotaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan keanekaragaman sajian olahan bergizi.
"Sajian olahan ini diharapkan bisa menjadi menu sehat untuk anak-anak, balita stunting, ibu hamil, dan menyusui, serta mendukung pertumbuhan usaha baru," jelasnya.
Baca juga : Satpol PP sapu ranjau paku di Kawasan Kelapa Gading
Data terbaru dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat menunjukkan bahwa sebanyak 1.080 balita di wilayah Jakarta Pusat teridentifikasi mengalami stunting. Rinciannya adalah sebagai berikut: Kecamatan Tanah Abang mencatat 213 balita stunting, Kecamatan Sawah Besar 160 balita, dan Kecamatan Johar Baru 135 balita.
Dalam rangka menangani masalah ini, berbagai tindakan spesifik di bidang kesehatan telah dilakukan, antara lain pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri, pelaksanaan skrining anemia, dan edukasi kesehatan kepada calon pengantin di Puskesmas. Selain itu, juga dilakukan pemantauan tumbuh kembang balita, pemberian imunisasi dasar lengkap, serta makanan tambahan dan vitamin A untuk balita di posyandu.