JT - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) mendorong gerakan kebudayaan dalam perang melawan judi daring melalui keteladanan satuan tugas yang memberikan kerja nyata dan melakukan penangkapan besar-besaran terhadap para pelaku, termasuk di kalangan birokrasi.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Said Abdullah, mengatakan bahwa keteladanan tersebut akan membangkitkan kepercayaan rakyat sebagai bagian dari kekuatan semesta.
Baca juga : Jokowi: Kepala dan Waka OIKN Mundur karena Alasan Pribadi
"Kekuatan semesta inilah sebagai fondasi gerakan kebudayaan untuk melawan dan menghindarkan diri dari seluruh kegiatan perjudian," ujar Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/7) malam.
Ia menuturkan bahwa gerakan tersebut harus dilakukan secara paralel dengan kinerja satuan tugas yang masif hingga ke tingkat bawah, karena berkembangnya internet di Indonesia sejalan dengan pembangunan infrastruktur digital selama 10 tahun terakhir telah menjadi wahana yang dimanfaatkan oleh penjudi.
Said mengatakan bahwa internet telah menjadi fasilitas yang mempermudah kegiatan perjudian secara daring. Apalagi, ponsel pintar dengan koneksi internet telah berkembang pesat hingga ke pelosok desa.
Baca juga : Langgar Izin Tinggal, Imigrasi Kediri Deportasi Ibu dan Anak Warga Negara Srilanka
Menurut survei Google bertajuk "Think Tech, Rise of Foldables: The Next Big Thing in Smartphone," jumlah ponsel aktif di Indonesia per 2023 mencapai 354 juta perangkat.
Dengan kemudahan ini, lanjut Said, judi daring tidak hanya dilakukan oleh sebagian orang. Bahkan, aparat penegak hukum juga terpapar kegiatan haram tersebut, yang terungkap usai seorang polisi wanita membakar hidup-hidup suaminya yang juga polisi karena terlibat judi daring.
Bagikan
