JAKARTATERKINI.ID - Direktur Standardisasi Kompetensi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Titik Lestari mengungkapkan bahwa program sertifikasi sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan pada 2022-2023 berhasil menyertifikasi 52.000 orang.
Titik menyatakan dari jumlah tersebut, 52 ribu orang telah berhasil mendapatkan sertifikasi SDM, dengan penyebaran di enam key tourism area (KTA) atau destinasi wisata.
Baca juga : Festival Jenang Candi 2024: Melestarikan Kuliner Khas dan Memajukan Desa Wisata
"Program sertifikasi SDM kepariwisataan, yang merupakan unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, menggunakan dana pinjaman hibah luar negeri (PHLN) dari Bank Dunia. Tujuan dari program ini adalah menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil untuk sektor pariwisata," ujarnya.
Kegiatan ini, yang mendapatkan anggaran sekitar Rp80 miliar dari Bank Dunia, bertujuan untuk mempercepat pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Fokus utama program mencakup peningkatan kompetensi (upskilling), penguatan kompetensi (reskilling), dan penambahan kompetensi baru (new skilling), dengan harapan menciptakan peluang kerja dan usaha bagi SDM di sektor parekraf.
"Program tersebut dilaksanakan di enam destinasi pariwisata prioritas, seperti Danau Toba, Wakatobi, Labuan Bajo, Lombok, Borobudur, Prambanan, serta Bromo, Tengger, dan Semeru," jelasnya.
Baca juga : Kemenpar Tingkatkan Promosi Internasional untuk Genjot Kunjungan Wisman
Awalnya, program ini menargetkan 5.000 orang yang tersertifikasi, namun melihat peluang optimalisasi, capaian program ditingkatkan hingga mencapai 52.000 SDM sektor pariwisata yang mendapatkan sertifikasi.
Pada tahun 2022, sebanyak 27.000 orang berhasil mendapatkan sertifikasi dengan berbagai bidang uji, termasuk hotel dan restoran, spa, pemanduan wisata, biro perjalanan wisata (BPW), serta meeting, incentive, conference, and exhibition (MICE).
Bagikan
