JT - Bentrokan antara dua kelompok jemaat gereja terjadi di Jalan Budhi, Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin malam (24/6), yang dipicu oleh perselisihan penggunaan gereja di lokasi tersebut.
"Iya benar. Bentrokan itu karena perselisihan penggunaan gereja," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Pegadaian Sebut Barang Gadai Warga Akhir Tahun 2023 Berupa Elektronik
Kapolres tidak menjelaskan secara detail mengenai jemaat gereja mana yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Saat ini, tidak ada yang ditangkap dari kedua kelompok tersebut dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bentrokan itu, meskipun sejumlah fasilitas gereja mengalami kerusakan, termasuk pintu gereja, papan nama, dan kamera CCTV.
Bentrokan bermula dari adanya larangan beribadah terhadap jemaat Gereja Anugerah Bahtera Kristus (GABK) oleh jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB). Menurut Pendeta GABK, HS Watimuri, jemaat GABK dijadwalkan beribadah setiap hari Senin, namun saat beberapa jemaat datang untuk beribadah, mereka dilarang.
Perseteruan ini sebenarnya sudah dimediasi sebelumnya dengan kesepakatan bersama antara GPIB dan GABK untuk menggunakan gedung secara bersama-sama. GPIB menggunakan gedung pada pukul 08.00 WIB, sedangkan GABK menggunakan gedung pada pukul 10.00 WIB dan pukul 18.00 WIB.
Baca juga : Polda Metro Jaya Memperpanjang Masa Penahanan Tersangka Siskaeee
Namun, permasalahan timbul ketika GPIB memasang plang pengumuman jadwal penggunaan gereja dan jemaat GABK juga memasang plang jadwal ibadah mereka, yang kemudian tidak diterima oleh jemaat GPIB. Selain itu, jemaat GPIB menduduki gereja dengan membawa kasur ke dalam gereja, sehingga banyak orang luar yang ikut menduduki gereja tersebut, memicu bentrokan.
"Jadi, bentrokan terjadi selain karena pelarangan ibadah juga karena warga kesal banyak orang luar yang menduduki gereja," kata Watimuri. * * *