JT - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak hanya terkenal dengan kawasan Malioboro atau Keraton Yogyakarta. Di wilayah barat daya DIY, Kabupaten Kulon Progo meningkatkan daya tarik wisatanya melalui pengembangan berbagai aktivitas desa wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito, menyatakan bahwa Kulon Progo sedang berusaha meningkatkan setiap desa wisata menjadi lebih premium untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Pengembangan beberapa elemen desa wisata seperti homestay, kegiatan live-in atau aktivitas hidup berbaur dengan masyarakat setempat, menjadi fokus utama di Kulon Progo.
Baca juga : Adeging Mangkunegaran ke 267 Diharapkan Memberikan Dampak Positif bagi Masyarakat
“Kulon Progo telah menetapkan pembangunan pariwisatanya berbasis pemberdayaan masyarakat. Buktinya, Kulon Progo empat tahun berturut-turut masuk ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia), itu bukti bahwa penggunaan kami di desa-desa wisata berhasil,” kata Joko saat ditemui media di Bendung Kamijoro, Kulon Progo, Sabtu (22/6).
Salah satu faktor yang mendorong peningkatan standar wisata di Kulon Progo adalah hadirnya Yogyakarta International Airport, pembangunan rumah sakit bertaraf internasional, serta kerja sama dengan pengembang hotel untuk membangun properti di wilayah tersebut.
Hotel-hotel bertaraf internasional juga membuat homestay yang dikelola warga setempat harus menaikkan standar dari segi pelayanan dan produk yang digunakan menjadi lebih premium. Pelatihan dan pendampingan terus dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kelurahan setempat bekerja sama dengan hotel-hotel di sekitarnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Baca juga : Traveloka Memperluas Pasar ke Hong Kong
“Pelatihan sudah berjalan dari 2021 sampai 2024 melalui program Lomba Gelar Potensi Desa Wisata Menebar Pesona. Salah satu yang dinilai dalam desa wisata adalah homestay. Juri datang dan menginap untuk menilai bagaimana pelayanan selama 24 jam,” kata Joko.
Paket wisata yang ditawarkan ke pelancong mencakup eksplorasi kekhasan setiap desa di Kulon Progo, seperti wisata alam atau petualangan, wellness tourism, dan wisata budaya seperti konservasi. Ada total 26 desa wisata dengan tema yang berbeda-beda, seperti wisata konservasi burung di Jatimulyo yang menarik turis asing, wisata edukasi Rumah Sandi di Tinalah, wisata alam Ngargosari atau Widosari dengan pemandangan gunung api purba, dan aktivitas outbound di Argo Tirto.