JT - Deputi Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Musni Hardi K. Atmaja mengatakan, akumulasi volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) di Jakarta tumbuh 263 persen secara year-on-year (YoY) mencapai 462,55 juta sampai dengan April 2024.
“Sampai dengan April 2024, akselerasi QRIS terus berlanjut dengan akumulasi volume transaksi mencapai 462,55 juta transaksi. Itu naiknya 263 persen secara tahunan jika dibandingkan tahun lalu,” kata Musni dalam acara diskusi “Unfiltered Live #5” di Jakarta.
Baca juga : Dalam 10 Tahun, Waskita Karya Berhasil Bangun 800 km Jalan Tol
Pencapaian tersebut, kata Musni, didukung oleh pelaku usaha dengan QRIS di Jakarta yang mencapai 5,31 juta hingga April 2024 atau tumbuh 16 persen YoY. Jumlah pelaku usaha dengan QRIS tersebut setara 12 persen dari pangsa nasional.
KPwBI DKI Jakarta juga mencatat, pengguna QRIS terus tumbuh didorong oleh penyelenggaraan event. Pada April 2024, jumlah pengguna QRIS di Jakarta telah mencapai 5,78 juta.
Adapun target pengguna baru QRIS di Jakarta pada tahun ini yaitu 274.778 pengguna. KPwBI DKI Jakarta juga menargetkan akumulasi volume transaksi mencapai 1 miliar hingga akhir tahun 2024.
Baca juga : BRI Kembali Sediakan Uang Kertas Riyal untuk Biaya Hidup Calon Jemaah Haji 2025
Musni mengatakan pihaknya optimistis target tersebut dapat dicapai pada akhir tahun. Oleh sebab itu, dia mendorong pelaku industri untuk bekerja sama mempercepat pengadopsian QRIS, terutama pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Di sisi lain, KPwBI DKI Jakarta terus mendorong digitalisasi transaksi bagi UMKM sehingga pencatatan keuangan untuk usahanya dapat terekam dengan baik.
Melalui strategi SAAS (Sinergi, Adopsi, Akseptasi, dan Sosialisasi), BI Jakarta berupaya untuk memperluas pengguna dan volume transaksi QRIS termasuk melalui program “Nyok Pake QRIS”.
Sejak2022, KPwBI DKI Jakarta telah meluncurkan QRIS di 13 pasar tradisional dan 10 pusat perbelanjaan di seluruh wilayah Jakarta.