JT - Jumlah korban tewas akibat hujan dan banjir di Kenya bertambah 66 dalam waktu 24 jam sehingga totalnya menjadi 169 orang sejak 1 Maret dan 91 orang masih dinyatakan hilang, menurut sejumlah pejabat pada Selasa.
Juru bicara pemerintah Kenya Isaac Mwaura dalam konferensi pers mengatakan bahwa 45 dari 66 kematian yang tercatat pada Selasa adalah akibat tanah longsor.
Baca juga : Kim Jong Un: 2024 Tahun Penting untuk Persiapan Perang, Aksi Konfrontatif AS dan Korsel Menjadi Biang Keladi
"Dalam 24 jam terakhir, kami kehilangan 66 jiwa di seluruh negeri, yang terdiri dari 60 dewasa dan 6 anak-anak," kata dia.
Banjir juga menyebabkan 190.942 orang mengungsi, dan ibu kota Kenya, Nairobi, menjadi wilayah paling parah terdampak pengungsian, katanya.
Pemerintah Kenya menyatakan akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban, terutama yang terdampak tanah longsor pada Selasa.
Baca juga : Israel Tangkap 762 Warga Palestina di Tepi Barat Sepanjang Februari
Banjir yang dipicu hujan lebat dan luapan sungai telah menenggelamkan rumah-rumah, menghancurkan infrastruktur, dan mengganggu layanan-layanan penting.
Pemerintah Kenya, organisasi kemanusiaan, pemerintah daerah di negara itu telah mengerahkan sumber daya untuk memberikan bantuan darurat kepada mereka yang terdampak banjir.