JT - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar program Jumat Cari dan Musnahkan Jentik (Jumat Cantik) guna menekan kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) karena Cianjur masuk peringkat ke-13 dengan kasus tertinggi di Jawa Barat.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Ahad, mengatakan selama tiga bulan terakhir Dinas Kesehatan Cianjur telah menangani 600 kasus DBD, sebagian besar pasien sembuh dan enam orang meninggal dunia.
Baca juga : Panitia Piala Presiden Distribusikan Ribuan Paket Sembako ke Warga Solo
"Seiring tingginya kasus DBD di Cianjur, kami minta Dinkes Cianjur untuk menggencarkan program Jumat Cantik di sejumlah wilayah guna menekan angka kasus DBD," katanya.
Pihaknya berharap dengan digencarkannya program tersebut, dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya, bukan hanya dilakukan pengasapan atau fogging.
Target dari program tersebut tutur dia, bagi masyarakat yang terjangkit cepat sembuh, bersih-bersih dan melakukan fogging, dan sosialisasi untuk meminimalisir penyakit DBD serta desa yang rawan terjadi kasus DBD memiliki alat fogging sendiri.
Baca juga : LPK di Depok Diminta Menyediakan Tenaga Kerja Siap Jadi Wirausaha
"Untuk desa yang kasus DBD tinggi, kami sudah minta membeli alat fogging sendiri, sehingga saat terjadi kasus dapat langsung dilakukan penanganan cepat termasuk pengasapan tanpa harus menunggu," katanya.
Kepala Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan dengan maksimalnya penanganan bersama melalui program Jumat Cantik dapat menekan kasus DBD dan intinya dapat mengembalikan budaya bersih merata di seluruh wilayah Cianjur.