Kemendikbudristek: Kolaborasi dengan Komunitas Penting dalam Menghidupkan Sastra

Jakarta, 9 Juli - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan komunitas dalam menghidupkan sastra. Prinsip Kemendikbudristek yang selalu dipegang teguh adalah gotong royong, kolaborasi, dan kerja sama. Oleh karena itu, pemerintah tidak akan berhasil membina sastra tanpa adanya dukungan dari komunitas-komunitas yang aktif, kata Suharti saat berbicara dalam acara Malam Sastra yang diadakan di kantor Badan Bahasa Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu (8/7).

Baca juga : Lebih dari 300 Orangutan Menunggu Pelepasliaran, BOS Gandeng BKSDA untuk Konservasi

Suharti juga menegaskan bahwa Kemendikbudristek tidak ingin Malam Sastra menjadi sebuah acara rutin yang hanya menghasilkan perayaan tanpa dampak nyata. Menurutnya, melalui kerja sama dengan komunitas yang telah dibina oleh Badan Bahasa, banyak karya sastra berkualitas yang telah dihasilkan. Dalam kurikulum merdeka belajar, salah satu tujuan pembelajaran adalah berbasis proyek, dan Badan Bahasa selalu menghasilkan proyek-proyek tersebut. Mulai dari musikalisasi puisi, revitalisasi bahasa daerah, penulisan bahan bacaan, hingga revitalisasi dan konservasi sastra lisan, semuanya berujung pada pengembangan sastra, tambahnya. Dalam acara Malam Sastra tersebut, Badan Bahasa Kemendikbudristek memberikan bantuan dana langsung kepada 11 komunitas sastra dan 1 individu, dengan total dana melebihi Rp1 miliar.

Baca juga : Komunitas GenBI Berpartisipasi dalam Pelatihan Kepemimpinan dan Wawasan Bela Negara

Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh penerima untuk mendukung kegiatan yang memajukan sastra, ujar Suharti. Suharti juga mencatat bahwa dalam era perkembangan teknologi yang pesat, banyak hal yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas sastra, termasuk akses informasi yang disediakan oleh Badan Bahasa melalui berbagai platform.