JT - Dalam upaya melanjutkan langkah Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menekankan pentingnya kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebagai faktor krusial dalam menjalani pertandingan. Menurutnya, pengelola harus segera mengambil langkah untuk memastikan kondisi rumput tersebut memenuhi standar yang diperlukan.
"Kualitas rumput sebagai lapangan bermain sangat penting dalam pertandingan sepak bola, terutama dalam pertandingan berstandar internasional seperti yang dipersiapkan dalam agenda FIFA Matchday. Hal ini menuntut standar kualitas lapangan yang tinggi," kata Kusnaeni dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Baca juga : DKI Jakarta Berpeluang Pertahankan Emas Ganda Putri di PON XXI
Kusnaeni, yang sering disapa Bung Kus, menjelaskan bahwa SUGBK merupakan salah satu stadion terbesar dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, menjelang pertandingan melawan Vietnam, penting bagi pengelola untuk memastikan kualitas rumput stadion, mengingat insiden kurang baik yang terjadi dalam laga uji coba Timnas Indonesia U-20 melawan Thailand beberapa waktu lalu.
"Kami menekankan pada pengelola SUGBK untuk memberikan perhatian serius terhadap kesiapan rumput lapangan guna mendukung harapan Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia ini," tambahnya.
Dia juga menyoroti pentingnya fasilitas lain di SUGBK, termasuk bangku penonton, toilet, dan pagar pemisah antar tribun, mengingat puluhan ribu suporter fanatik timnas diperkirakan akan memadati stadion untuk mendukung timnas.
Baca juga : Newcastle Akhiri Rentetan Kemenangan Beruntun Liverpool
"Saat ini, kondisinya agak mengkhawatirkan, namun masih ada waktu untuk melakukan pemulihan dan perawatan rumput, terutama dengan mempertimbangkan musim hujan yang relatif mendukung untuk perawatan rumput," paparnya.
Kusnaeni menambahkan bahwa penggunaan stadion untuk kegiatan politik, budaya, atau keagamaan adalah hal yang sah dilakukan, namun pengelola harus dapat menghitung dengan cermat jarak antara kegiatan tersebut dengan masa pemulihan dan perawatan menuju pertandingan selanjutnya.* * *