JAKARTATERKINI.ID - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Imunologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Yovita Mulyakusuma, menjelaskan bahwa sering merasa lelah, demam, nyeri sendi, rambut rontok, dan ruam-ruam di kulit dapat menjadi tanda-tanda seseorang mengalami gejala autoimun.
"Namun, pada kondisi imunodefisiensi, gejalanya berupa terkena infeksi berulang, peningkatan risiko infeksi yang serius, dan penyembuhan yang lambat dari penyakit ringan," ujar dr. Yovita dalam keterangannya di Tangerang, Rabu.
Baca juga : Jessica Iskandar Rayakan Natal 2024 Bersama Keluarga dan Kehadiran Anak Ketiganya
Dia menjelaskan bahwa autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara berlebihan dan keliru mengenali sel tubuhnya sendiri yang sehat sebagai zat asing, sehingga menyerang sel tubuhnya sendiri.
Penyebabnya orang mengalami kondisi autoimun antara lain faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan alergi atau autoimun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
"Namun, berbagai faktor seperti jenis kelamin, stres, paparan zat kimia, alergen, pola makan, infeksi, dan lainnya juga turut berperan dalam terjadinya kondisi alergi dan autoimun," tambahnya.
Baca juga : Makanan Lokal Berkualitas dengan Peduli Lingkungan
dr. Yovita menyebutkan beberapa contoh penyakit autoimun, seperti alopecia areata yang menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan, diabetes tipe 1 yang menyerang organ pankreas, dan lupus eritematosus sistemik yang dapat menyerang berbagai sistem organ.
Kondisi autoimun lainnya yang sering dijumpai termasuk sindrom Sjorgen, sclerosis sistemik, dan psoriasis. "Penanganan yang tepat dan segera ditujukan untuk mengontrol aktivitas penyakit dan mengurangi kerusakan organ," ujarnya.