JAKARTATERKINI.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi telah menyiagakan puluhan petugas dari satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh cuaca ekstrem.
"Setiap hari, BPBD menugaskan delapan personel satgas yang siaga 24 jam, ditambah dengan empat personel cadangan untuk tambahan saat kondisi darurat di lapangan, serta ditambah dengan tim evakuasi, sehingga total personel satgas yang disiagakan mencapai 25 orang," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, di Kantor BPBD Kota Sukabumi, pada hari Rabu.
Baca juga : Total Korban Dokter PPDS Unpad Bertambah Jadi Tiga Orang, Polda Jabar Ungkap Modus Baru
Novian menjelaskan bahwa wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa pekan terakhir sering kali mengalami cuaca ekstrem, yang ditandai dengan turunnya hujan deras disertai dengan angin kencang dan petir. Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya bencana alam seperti angin puting beliung, longsor, banjir, dan lain sebagainya.
Seperti yang terjadi pada bencana angin puting beliung di Kecamatan Cibeureum belum lama ini, tambahnya, puluhan personel satgas penanggulangan bencana segera dikerahkan untuk melakukan berbagai tindakan mulai dari asesmen, evakuasi, hingga penyelamatan.
Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan dampak dari bencana baik dalam hal kerugian materi maupun risiko terhadap korban luka dan jiwa. Dalam upaya penanggulangan bencana, BPBD juga dibantu oleh relawan dari berbagai komunitas serta lembaga seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi.
Baca juga : Pasar di Cianjur Olah Sampah Sendiri Jadi Pupuk dan Produk Bernilai
"Antisipasi dan penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan sendirian oleh BPBD, tetapi memerlukan kerjasama dengan pihak lain untuk meminimalkan dampak dari bencana," tambahnya.
Di sisi lain, Novian menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana, seperti memantau kondisi daerahnya dan mengenali tanda-tanda potensi bencana.