JAKARTATERKINI.ID - Sejumlah peternak jangkrik di Kabupaten Lebak, Banten, telah berhasil meningkatkan ekonomi keluarga mereka dengan pendapatan rata-rata mencapai Rp6 juta per bulan.
"Sejak setahun terakhir, kami telah menggeluti usaha ternak jangkrik dan ini telah membantu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga kami," kata Sunardi (50), seorang warga Bojong Apus Kalanganyar Kabupaten Lebak, pada hari Sabtu.
Baca juga : Lonjakan Penumpang di Libur Natal dan Tahun Baru Tembus 6 Juta
Di wilayah tersebut, sekitar 15 peternak jangkrik aktif, yang mayoritas menjadikan usaha ini sebagai sampingan. Mereka berasal dari berbagai profesi, mulai dari pedagang, buruh bangunan, petani, pengemudi angkutan, hingga pegawai aparatur sipil negara.
"Saya sendiri sebagai pedagang cingcau keliling merasa terbantu secara ekonomi dari hasil usaha sampingan ternak jangkrik yang mampu menghasilkan sekitar Rp6 juta per bulan," tambahnya.
Agus (45), salah satu peternak jangkrik lainnya, menjelaskan bahwa ia memulai usaha ini karena pendapatan dari pekerjaannya sebagai pengemudi angkutan mulai menurun. Setelah merintis usaha ternak jangkrik, ia berhasil memperoleh pendapatan yang stabil.
Baca juga : BUMN Pangan Menyiapkan Peta Jalan Menuju Swasembada Gula pada 2030
Ia mampu menghasilkan sekitar 120 kilogram jangkrik per bulan dari empat kotak bok yang dipeliharanya. Hasil produksinya dijual ke pedagang pengecer burung seharga Rp50 ribu per kilogram, sehingga ia bisa meraih pendapatan sekitar Rp6 juta per bulan setelah mengurangi biaya produksi sebesar Rp1 juta.
Ketua Kelompok Usaha Jangkrik Kabupaten Lebak, Suherman, mengungkapkan bahwa saat ini para peternak jangkrik di daerah tersebut semakin berkembang. Permintaan pasar yang tinggi bahkan memungkinkan mereka untuk memasok ke wilayah Serang dan Tangerang.