JAKARTATERKINI.ID - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali menggelar kegiatan pembangunan Jembatan Pantai Bakti di Kecamatan Muaragembong setelah berhenti selama hampir enam tahun, dengan tujuan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, pembangunan jembatan ini kembali dilakukan karena infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Proyek ini memiliki nilai sebesar Rp120 miliar, termasuk pembangunan jembatan dan jalan pendekat.
Baca juga : Kantor KONI Karawang Tunggak Bayar Listrik Dua Bulan
Henri menyatakan bahwa pemerintah daerah telah mengajukan permohonan rekomendasi teknis pembangunan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Kementerian PUPR, dan mereka sedang menunggu hasilnya sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
Dia menjelaskan bahwa meskipun pembangunan jembatan ini telah dimulai sebelumnya, namun hanya sebagian yang terbangun, sehingga disebut sebagai "jembatan buntung". Tahap awal pembangunan jembatan ini memiliki panjang 120 meter dan telah menghabiskan biaya sekitar Rp16 miliar dari APBD Kabupaten Bekasi tahun 2017.
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengklarifikasi bahwa masalah terhentinya proses pembangunan sebelumnya hanya terkait dengan kurangnya komitmen dalam penganggaran. Namun, pembangunan kembali telah diinisiasi setelah penyelesaian dari situasi yang menghambat, seperti pandemi COVID-19.
Baca juga : Forkopimda Kota Bogor Kerahkan 1.305 Petugas Gabungan untuk Amankan Libur Nataru
Dani menegaskan bahwa pembangunan ini akan menggunakan infrastruktur yang telah ada sebelumnya, bukan membangun jembatan baru. Rencananya, pembangunan akan dimulai pada triwulan kedua atau ketiga mendatang.