JAKARTATERKINI.ID - Dokter dari Rumah Sakit Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar, Bali, dr. Pande Ketut Kurniari, menjelaskan bahwa untuk mengendalikan kondisi autoimun, penting bagi seseorang untuk berdamai dengan kondisinya, salah satunya dengan mengendalikan stres.
Menurut Pande, ketika seseorang mengalami stres, tubuhnya akan merespons dengan memanggil sistem imun. Namun, sistem imun seringkali tidak mengenali bahwa stres tersebut dibuat oleh diri sendiri.
Baca juga : GTA VI Resmi Ditunda, Rilis Dijadwalkan 26 Mei 2026
Autoimun adalah kondisi di mana sistem imun pribadi menyerang diri sendiri. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit autoimun, termasuk karakteristik genetik yang dibawa sejak lahir dan faktor-faktor lingkungan atau infeksi.
Faktor-faktor yang dapat membuat autoimun aktif termasuk stres, makanan, sinar matahari, dan lingkungan. Pande menekankan bahwa pasien harus menghadapi stres dengan santai, tanpa memikirkannya secara berlebihan.
Meskipun autoimun tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan melalui remisi, bukan penyembuhan. Penting untuk menjadikan pola hidup sehat sebagai pedoman, termasuk pola makan sehat yang mengandung karbohidrat, protein, dan mineral.
Baca juga : Vokalis RHCP Anthony Kidies Kunjungi Mentawai
Olahraga teratur juga penting, terutama bagi pasien autoimun yang mengeluhkan rasa lemah dan letih akibat masalah muskuloskeletal. Namun, olahraga harus disesuaikan dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri.
Selain itu, perlu membatasi konsumsi makanan yang mengandung tambahan seperti pengawet atau pewarna, karena makanan dengan tambahan tersebut berisiko mengaktifkan autoimun.