JAKARTATERKINI.ID - Konsultan Komunikasi Politik Ipang Wahid Stratejik (IPWS), Irfan Wahid, menilai peningkatan suara Partai Golkar dalam hasil hitung cepat Pileg 2024 disebabkan oleh efek ekor jas (coat-tail effect) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Irfan menjelaskan bahwa Golkar adalah satu-satunya partai yang tidak mengandalkan efek ekor jas dari calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024, melainkan memilih untuk mengandalkan efek ekor jas dari Jokowi.
Baca juga : Anies Beri Skor 11 dari 100 karena Kemenhan Tidak Memperhatikan Rumah Dinas TNI
"Golkar merancang strategi dan posisi politiknya dengan menggunakan efek coat-tail Pak Jokowi karena meskipun tidak mencalonkan diri sebagai capres, namun masih memiliki dukungan yang sangat kuat," kata Ipang, panggilan akrabnya, saat dihubungi di Jakarta pada hari Senin.
Menurutnya, Golkar memilih untuk menjadi "rumah baru" bagi pendukung Jokowi yang masih besar jumlahnya, berkisar antara 73-80 persen, terutama bagi mereka yang merasa tidak nyaman dengan PDI Perjuangan (PDIP) karena adanya hubungan yang semakin kuat antara Jokowi dan PDIP.
"Dengan semakin memanasnya hubungan antara PDIP dan Jokowi, sebagian pendukung Jokowi mungkin merasa bingung dalam memilih partai mana yang akan mereka dukung. Hal ini dimanfaatkan oleh Golkar," ujarnya.
Baca juga : Mayor, Maskot Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024
Ipang menekankan bahwa langkah Golkar ini tidaklah tanpa alasan, sebagian kader partai tersebut telah secara terbuka mendukung Jokowi.
"Golkar menganggap dirinya sebagai rumah bagi pendukung Jokowi, ini bukanlah omong kosong karena kita bisa melihat dukungan dari kader-kader seperti Pak Airlangga Hartarto yang menjadi Menko Perekonomian dan Pak Luhut yang menjabat sebagai Menko Marves. Dalam sektor ekonomi, Golkar memberikan dukungan penuh kepada Jokowi, dan hal ini bisa diterima oleh masyarakat," katanya.